Gaya Arsitektur Barok, Bangunan Eropa yang Megah

Gaya Arsitektur Barok, Bangunan Eropa yang Megah

Gaya Arsitektur Barok, Bangunan Eropa yang Megah – Melihat gedung bergaya Baroque sungguh bikin merinding dan takjub. Kemegahannya langsung terpancar dari fasadnya yang tidak biasa. Sungguh detail yang begitu mencerminkan kebudayaan tinggi masyarakat Eropa masa lalu.

Barok atau Baroque merupakan gaya arsitektur yang berkembang di Eropa pada abad ke-17 hingga awal abad ke-18. Sehingga bangunan kastil ini cukup jarang menjadi hunian tempat tinggal, tapi hanya sebatas gedung pertemuan maupun gereja.

Beberapa pencetus desain Barok membawa negaranya pada ciri khas masing-masing. Sebut saja Bernini di Italia, Christopher Wren mempengaruhi Inggris, kemudian Perancis memiliki Versailles. Pada masa itulah masing-masing negara benar-benar mencapai puncak kejayaan arsitektur bangunan berukuran besar.

gaya arsitektur barok
gaya arsitektur barok

Eropa memang sangat terkenal dengan bangunan arsitektur yang mampu bertahan walau sudah berabad-abad. Kualitas pembangunan tidak dapat terpisah dari pola pikir dan kemauan para aristokrat, agamawan dan pemodal pada masa itu yang benar-benar menghendaki Eropa agar memiliki bangunan yang mampu tahan iklim dan usia.

Baca Juga: Arti Fasad Rumah, Manfaat, Unsur dan Jenis-Jenisnya

Ciri Khas Gaya Arsitektur Barok yang Eksentrik

Nuansa warna krem, putih atau coklat dengan tampilan dinding yang penuh hiasan ornamen patung, pilar kolom dan kusen yang unik. Menjadikan gaya arsitektur ini menjadi perlambang kejayaan Eropa saat itu.

Totalitas para arsitek, pematung, pelukis dan para tukang bangunan dalam bahu-membahu mewujudkan arsitektur seperti ini sungguh terlalu kompak. Sehingga membuat para arsitek masa sekarang terkadang heran dengan karya mereka yang mampu bertahan dan menjadi sumber rujukan bagi arsitektur masa kini.

Ciri khas gaya arsitektur Barok juga terpancar dari beberapa detail yang terbagi ke dalam unsur-unsur berikut ini:

1. Kemegahan Fasad

Bangunan gedung Barok biasanya memiliki fasad yang sangat menarik dan indah. Fasad ini cenderung memiliki permainan garis lengkung yang lebih kompleks, dengan banyak detail ornamen yang artistik.

Desain kastil yang sangat besar dengan rasa yang sangat Eropa kuno. Bangunan ini akan bertahan dalam usia waktu yang sangat lama karena memang material bangunannya adalah material terbaik hingga hari ini.

2. Lengkungan dan Kubah

Salah satu ciri khas gaya arsitektur Barok adalah penggunaan lengkungan dan kubah sebagai elemen arsitekturnya. Lengkungan-lengkungan ini sering kali ditempatkan di pintu masuk atau jendela-jendela. Kusen-kusen pada pintu dan jendela terkesan sangat abstrak dengan bentuk yang tidak lazim atau normal.

Kubah-kubah juga dapat Anda temukan pada bagian atas bangunan sebagai elemen dekoratif. Pada bagian dalam kubah menjadi media yang bagus pula untuk mengekspresikan seni lukis maupun seni ukir.

3. Pilar Tiang Kolom

Gedung Barok juga memiliki pilar tiang yang tinggi dengan kolom-kolom besar sebagai tempat meletakkan elemen struktural maupun dekoratif. Pada kolomnya terdapat ukiran dan patung-patung yang juga berdekatan dengan struktur ini.

Struktur tiang kolom ini membuat tampilan eksterior menjadi terkesan sangat tinggi meskipun bangunannya hanya satu lantai. Hal ini membuat desain gaya rumah Barok terkesan sangat mewah.

4. Patung-Patung Ikonik

Ornamen dalam bentuk patung wajib ada pada rumah Barok. Patung-patung ini biasanya terletak pada tembok ataupun dekat tiang kolom.

Ciri khas arsitektur Barok penuh dengan detail-detail ornamen yang menghiasi setiap bagian bangunan. Ornamen ini dapat Anda temukan berupa ukiran, relief, atau hiasan-hiasan lainnya yang tampilannya sangat teliti.

6. Kombinasi Warna Selaras

Rumah Barok biasanya menggunakan warna netral seperti putih, putih gading dan coklat muda. Namun pada bagian dalamnya juga seringkali nampak warna lain seperti emas dan hijau. Pewarnaan cat begini memang sangat mampu untuk membaur dengan pemandangan dan iklim Eropa yang berganti-ganti tergantung pada musimnya.

Selain itu, tekstur bangunan juga diperhatikan dengan menggunakan material-material yang berkualitas tinggi. Sehingga tidak gampang retak dan mudah menjadi media untuk mengukit maupun menaruh patung.

7. Lukisan dari Para Maestro

Para maestro yaitu pelukis-pelukis terkenal pada abad ke-17 dan ke-18 juga menjadikan gedung Baroque sebagai tempat berkreasi dan berekspresi. Mereka menjadikan Baroque sebagai galeri dan tempat unjuk kebolehan.

Beberapa pelukis terkenal pada era arsitektur Baroque antara lain: Caravaggio, Gian Lorenzo Bernini, Peter Paul Rubens dan Artemisia Gentileschi.

8. Desain Plafon yang Rumit

Bentuk plafon pada arsitektur Baroque umumnya sangat detail dan berornamen. Beberapa bentuk plafon yang populer adalah plafon miring dengan permukaan yang bergelombang atau berlipat.

Selain itu juga plafon kubah dengan ornamen yang rumit dengan fresko atau relief yang menggambarkan adegan mitologi atau agama. Plafon juga sering dihiasi dengan patung-patung kecil atau elemen dekoratif lainnya seperti lukisan malaikat.

Dalam perkembangannya, gaya arsitektur Barok memiliki bermacam variasi yang selaras dengan kebudayaan dan karakteristik masing-masing negara pada benua biru, Eropa. Sehingga antara satu negara lain ada perbedaan yang nampak agak jelas, terutama dalam ukurannya. Kehadiran para tokoh arsitek asal negara tersebut juga membawa rona dan nuansa desain tersendiri.

Baca Juga: Gaya Arsitektur Rococo, Kenali Tokoh-Tokoh Pencetusnya

Negara-negara Eropa yang memiliki gaya arsitektur Barok antara lain Prancis, Italia, Spanyol, Jerman, Austria dan Rusia. Arsitek mereka kerap menampilkan mahakarya desain bangunan yang simetris yang indah, dengan kolom-kolom raksasa yang menghiasi pintu masuk.

Bangunan dengan desain Baroque menambah semarak kawasan urban atau perkotaan Eropa. Lihat saja gedung-gedung besar yang sering mengalami alih fungsi maupun alih kepemilikan. Penjualan gedung dari pemilik lama ke pemilik baru membuat fungsi bangunan terus berubah. Kadang bisa menjadi gereja, pada lain waktu menjadi sebuah gedung pertemuan belaka.