Solusi Mengatasi Limbah Sisa Makanan dengan Tepat dan Praktis – Salah satu persoalan limbah domestik yaitu tumpukan sisa-sisa makanan yang tak tertangani dengan baik. Hal ini jika tak ada solusinya, bisa memicu permasalahan lingkungan seperti efek gas rumah kaca.
Indonesia memperoleh julukan sebagai negara peringkat 3 pemilik sampah makanan terbanyak di dunia. Tentu ini bukanlah prestasi. Peringkat pertama dan kedua Amerika Serikat dan Arab Saudi yang memegangnya.
Sampah sisa makanan yang menumpuk pada sektor rumah tangga, restoran maupun industri makanan membuat jenis limbah ini begitu berbahaya dalam tempo waktu ke depan. Untuk itulah perlu mencari solusi yang tepat dan praktis agar semua orang bisa menerapkan gaya hidup bebas limbah domestik.
Sebab persoalan mengatasi limbah makanan ini tidak bisa dadakan. Jadi untuk mencapai hasil maksimal dalam pengelolaan, harus sejak jauh-jauh hari melakukannya. Agar sampah sisa makanan ini belum terurai dan mengeluarkan efek buruknya.
Baca Juga: Cara Membuat Pupuk Kompos, Ini Bahan-Bahan Lengkapnya
Daftar Isi
Bahaya Kandungan Limbah Sisa Makanan
Sebagaimana feses, tahi atau kotoran, sisa-sisa makanan yang telah membusuk bisa memicu bahaya bagi kesehatan dan lingkungan karena kandungan zat berbahaya.
Bau busuk yang timbul dari tumpukan sisa makanan kerap mencemari udara sekitar. Sehingga membuat lingkungan sekitar jadi mirip tong sampah yang tak terawat.
Untuk itulah sangat penting mengatasi limbah dengan berbagai upaya yang akan membuahkan hasil signifikan. Namun sebelumnya, ketahui dulu kandungan berbahaya dari limbah sisa makanan berikut ini:
1. Bakteri dan Mikroorganisme
Sisa makanan yang terbuang dapat menjadi tempat berkembang biak bagi bakteri dan mikroorganisme lainnya. Hal ini dapat menyebabkan penyebaran penyakit jika tidak mengelola dengan benar.
2. Zat Kimia Beracun
Beberapa jenis makanan mengandung zat kimia beracun seperti pestisida, fungisida,l dan bahan pengawet. Jika sisa makanan yang mengandung zat kimia ini tidak terbuang dengan baik, niscaya dapat mencemari lingkungan dan berdampak negatif pada organisme lain yang terkena dampak.
3. Gas Metana
Limbah makanan yang membusuk dalam kondisi anaerobik (tanpa oksigen) dapat menghasilkan gas metana. Gas ini dapat memberi kontribusi terhadap efek rumah kaca dan perubahan iklim.
4. Lendir dan Cairan Pencemar Sumber Air
Sisa makanan yang terbuang juga dapat mengandung lendir dan cairan lain yang dapat mencemari sumber air dan mempengaruhi kualitas air yang digunakan oleh manusia dan hewan.
5. Amoniak dan Hidrogen Sulfida
Proses pembusukan limbah makanan menghasilkan amoniak dan hidrogen sulfida, yang merupakan gas beracun yang dapat menyebabkan iritasi dan bahkan keracunan jika terhirup dalam jumlah tinggi.
Dengan berbagai dampak mengerikan bahaya menyimpan sisa makanan hingga menjadi limbah. Maka sudah seharusnya sedari awal menemukan solusi mengatasi limbah sisa makanan dengan tepat. Semakin cepat tertangani, maka dampak buruknya bisa terminimalisir.
Cara Mengatasi Limbah Sisa Makanan dengan Tepat dan Praktis
Mengelola limbah sisa makanan dengan benar, seperti melalui daur ulang, kompos atau penggunaan sebagai pakan ternak dapat membantu mengurangi dampak berbahaya dari limbah sisa makanan terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.
Cara mengatasi limbah makanan dengan tepat dan praktis. Supaya rumah jadi bersih dan terbebas dari bau busuk tidak sedap. Jika tidak tertangani segera bisa menimbulkan bahaya lebih besar seperti kemunculan penyakit akibat lingkungan kumuh penuh limbah domestik.
Berikut adalah penjelasan lengkapnya yang akan memberikan pandangan luas bahwa ternyata kita bisa mengelola limbah seperti ini jika mau berusaha dan tekun melakukannya.
1. Menghemat Bahan Masak
Salah satu cara terbaik untuk mengatasi limbah sisa makanan adalah dengan menghindari pemborosan makanan. Cobalah untuk membeli dan memasak hanya sebanyak yang diperlukan.
2. Ambil Makan Secukupnya
Kebanyakan sisa makanan berasal dari kebiasaan menyisakan makanan pada piring. Jadi ambil saja makanan secukupnya, jadi tidak tersisa dan menumpuk yang akhirnya malah terbuang.
3. Memilah Sampah Domestik
Mulai galakkan kebiasaan memilah sampah domestik supaya nantinya bisa memisahkan sampah basah dengan sampah kering. Sisa makanan begini harus Anda masukkan ke dalam kantong sendiri sehingga mudah dalam pengelolaan atau pembuangannya.
4. Menggunakan Sisa Makanan Sebagai Pakan Ternak
Limbah sisa makanan yang masih dapat dikonsumsi oleh hewan ternak dapat digunakan sebagai pakan. Misalnya, sisa sayuran atau nasi bisa diberikan kepada ayam, bebek atau babi.
5. Melakukan Daur Ulang Makanan
Mendaur ulang makanan sisa tampaknya begitu tidak biasa. Namun mendaur ulang bukan berarti memakai sisa makanan yang sudah busuk atau rusak. Misalnya Anda bisa memakai sisa nasi yang bagus sebagai kerupuk gendar. Caranya dengan menjemur sisa nasi ini hingga kering, tentunya setelah Anda mencetaknya dulu menjadi bentuk piringan.
6. Membuat Pupuk Kompos
Jangan buang sisa makanan begitu saja karena ternyata bisa Anda olah menjadi pupuk kompos. Teknik pengomposan ini mudah saja caranya, kuncinya ada pada pemilihan bahan kompos yang harus tepat dan pencampurannya yang harus seimbang.
7. Program Donasi Makanan
Jika Anda pemilik bisnis resto, maka mendonasikan makanan bisa mengatasi limbah sisa makanan yang menumpuk. Pastikan Anda berdonasi makanan sisa yang masih layak, misalnya dengan memberikannya pada karyawan menjelang tutup resto.
8. Teknik Penyimpanan Makanan yang Baik
Cara menyimpan bahan makanan juga harus tepat supaya tidak gampang layu, busuk maupun berjamur. Memasukkan bahan makanan ke dalam kulkas bisa menambah umur simpan makanan agar tak bolak-balik membuang makanan.
Baca Juga: Memanfaatkan Limbah Kebun Dan Dapur
Solusi mengatasi limbah sisa makanan akan makin efektif jika Anda melakukan sedari sekarang. Tentu dengan kreativitas pengolahan, selain itu juga bisa menjadi alternatif membersihkan lingkungan sekitar rumah dalam jangka waktu panjang.