Arti Nama Kota Surabaya – Sering mendapatkan label sebagai kota terpanas Indonesia, ternyata Surabaya memiliki legenda tersendiri tentang sejarah penamaan kotanya.
Ibukota provinsi Jawa Timur ini mengalami kemajuan pesat dalam berbagai bidang. Terutama dalam pembangunan properti dan pariwisata.
Daftar Isi
Menilik Asal-Muasal Nama Surabaya
Untuk melacak asal-usul nama kota Surabaya, tentu harus paham mengenai sejarah kota ini. Selain itu juga perlu menilik bagaimana legenda yang ada mengenai penamaannya yang pastinya mengandung suatu arti tertentu.
Sebagaimana nama kebanyakan daerah Indonesia yang selalu memiliki arti tersendiri. Begitu pun dengan Surabaya yang juga terkesan klasik maknanya karena berkaitan dengan kepercayaan dan kearifan lokal yang berkembang sejak zaman dulu.
Cerita rakyat secara lisan maupun tulisan membenarkan bahwa nama kota Surabaya memang berasal dari suatu sejarah mitologis. Tentang dua ekor hewan mistik yang saling berebut wilayah kekuasaan untuk mencari makanan.
Tentu Anda tak asing dengan kisah-kisah rakyat yang selalu menjadi alasan dari sebuah nama wilayah pada negara ini. Legenda setempat yang diceritakan secara turun-temurun dan memberikan kesan historis yang mendalam akan pentingnya memberikan nama yang bermakna.
Baca Juga: 30 Taman Kota Surabaya dan Review Keindahannya
Sebuah nama kota tidak bisa asal-asalan. Namun harus menyiratkan impian, cita-cita ataupun justru kondisi dimensi filosofis yang tumbuh dan berkembang pada masyarakat sekitarnya.
Melacak Arti Nama Kota Surabaya Melalui Cerita Rakyat
Pada zaman dahulu, hiduplah dua ekor hewan buas, yaitu ikan Hiu dan Buaya yang hobi bertikai. Mereka adalah predator ganas yang sama-sama berburu mangsa di perairan. Hingga terkadang membuat mereka bentrok jika memperebutkan makanan yang sama.
Terlalu sering berkelahi membuat mereka mencapai kesepakatan untuk membagi wilayahnya menjadi dua. Wilayah Sura meliputi lautan, sedangkan Baya menguasai daratan. Masing-masing berkuasa atas mangsa dan makanan yang terkandung di dalamnya.
Dari cerita rakyat inilah, nama kota Surabaya berasal. Dua ekor predator yang pada mulanya mencapai kesepakatan membagi wilayah. Sebelum akhirnya, Sura membuat ulah. Ya, ikan Hiu ini berulah dengan melanggar perjanjian yang sudah ia buat dengan Baya.
Pada suatu hari, Sura berenang ke arah muara sungai. Ia mulai memasuki sungai dan berburu. Kabar ini terdengar hingga ke telinga Baya. Sehingga ia menjadi kecewa dan marah besar. Baya pun menanyakan perihal kejadian ini kepada Sura.
Namun Sura justru memberikan jawaban bahwa sungai juga termasuk wilayah perairan sehingga ia berhak atasnya. Namun Baya bersikeras juga bahwa sungai itu masuk wilayah daratan, sehingga hanya Baya yang bisa mengambil makanannya.
Akhirnya mereka pun berkelahi lagi dan saling menggigit tubuh masing-masing. Ekor mereka berdua sama-sama tergigit, terluka dan hampir putus. Sehingga akhirnya Sura pun kembali ke lautan. Dan pertarungan mereka berakhir untuk sementara waktu.
Makna Nama Surabaya Menurut Masyarakat Kontemporer
Apapun pendapat masyarakat mengenai asal-muasal nama kota Surabaya, tidak akan menghalangi citra urban legend yang dominan. Pertarungan dua makhluk mitologis, Sura dan Baya yang membuat kedua makhluk ini kerap tampil dalam ornamen patung dan monumen masa kini. Ini membuktikan bahwa penamaan Surabaya memang berasal dari mitos Ikan Hiu dan Buaya.
Selain dari cerita rakyat, untuk mengetahui asal-muasal nama kota Surabaya juga bisa melihat literasi sejarah dan kesusasteraan yang ada. Secara leksikal, nama Surabaya berasal dari dua kata, yaitu Sura dan Baya. Keduanya tidak merujuk kepada nama hewan mitologi. Melainkan berasal dari bahasa Jawa yang artinya Berani dan Bahaya.
Sura artinya keberanian. Sedangkan Baya maknanya bahaya. Maka secara singkat Surabaya bermakna berani menghadapi bahaya. Ini merupakan singkatan dari nama kota yang juga memiliki makna mendalam dan harapan akan bagaimana kehidupan masyarakat Surabaya.
Keberanian menghadapi bahaya menjadi cerminan akan harapan dari para leluhur orang Surabaya agar hingga kelak masyarakat kota ini bisa selalu memiliki sifat pemberani dan mampu menggunakan cara-cara yang baik dalam menghadapi bahaya.
Melihat Keindahan Patung Sura dan Buaya
Jika berjalan-jalan ke kota Surabaya, pasti akan melihat ornamen patung berbentuk ikan Hiu dan Buaya yang seolah sedang berpelukan atau kejar-kejaran. Tentu hubungan Sura dan Baya tidak seakrab kelihatannya karena pada dasarnya mereka sedang bertarung dan menargetkan untuk menggigit ekor masing-masing hingga bengkok.
Asal-muasal nama kota Surabaya yang paling banyak diterima masyarakat memang dalam versi urban legend seperti ini.
Kisah legenda ini juga menarik perhatian para seniman, terutama pematung. Tak heran bila patung berbentuk Sura dan Baya ini dibuat secara serius hingga menjadi hiasan taman kota.
Patung bertajuk Surabaya ini pembuatannya melibatkan seorang arsitek bernama Sutomo Kusnadi dan tentunya seorang pematung, yaitu Sigit Margono.
Patung legendaris ini jumlahnya empat. Tiga patung terletak di kota Surabaya. Sedangkan yang satunya justru ada di Korea Selatan sebagai wujud kerjasama pemerintah kota Surabaya dengan pemerintah kota Busan.
Jika Anda ingin melihat patung-patung megah ini, silahkan berkunjung ke Kebun Binatang Surabaya, Taman Skate & BMX Surabaya (Taman Genteng) serta Taman Kenjeran. Dan bila kebetulan sedang wisata ke Korea Selatan, maka bisa kunjungi Busan Indonesia Center untuk melihat patung ikonik ini.
Baca Juga: Tradisi Bulan Agustus Kota Surabaya
Saat menatap patung berbentuk ikan Hiu dan Buaya yang saling beradu ini memang akan langsung mengingatkan pada kota Surabaya. Ini menandakan bahwa arti nama kota Surabaya yang melekat dalam benak masyarakat secara luas memang berkaitan dengan mitologi dua hewan ganas ini. Pertarungan mereka yang tidak akan ada habisnya selama insting berburu mangsa masih menyelimuti.