Sangat keren ketika sebuah toilet canggih Korea bisa menjadi sumber energi listrik. Namanya BeeVi, WC keren asal Korea Selatan ini membuat gempar publik usai kemunculannya. Pasalnya, siapapun yang BAB pada toilet ini justru akan mendapatkan uang digital, bukannya membayar.
Merupakan sebuah inovasi internal kampus sehingga saat ini BeeVi hanya beroperasi dalam kampus saja. Tepatnya Institut Sains dan Teknologi Nasional Ulsan (UNIST). Smart Toilet karya dosen yaitu Cho Jae-Weon yang juga merupakan guru besar bergelar profesor.
Toilet dengan teknologi dasar yang berguna untuk mengubah energi metana menjadi energi listrik. Tak terbayangkan tentunya bagi para awam. Namun bagi para ilmuwan, khususnya setingkat profesor tentunya bisa banget melakukannya.
Daftar Isi
Canggihnya Toilet BeeVi, Jadi Sumber Pendapatan Alternatif Bagi Mahasiswa
Toilet canggih Korea ini telah menjelma jadi sumber pemasukan tambahan bagi mahasiswa. Mereka akan rela mengantri hanya demi bisa BAB pada toilet BeeVi ini. Tiap mahasiswa mendapatkan bayaran setara dengan banyaknya tinja yang mereka keluarkan saat buang air besar.
Berdasarkan rata-rata perhitungan, tiap orang yang menggunakan toilet modern Korea Selatan ini menghasilkan feses seberat 500 gram. Ini artinya tiap orang bisa berak hingga setengah kilo sendiri.
Pihak kampus akan menghargai tinja dengan harga 10 Ggool. Mata uang digital ini bisa untuk membeli aneka jajanan kantin kampus. Maupun kumpulkan dulu untuk tukar dengan Won.
Jika melakukan konversi kira-kira 1 Ggool akan memperoleh 132,705 KRW, atau setara dengan Rp1564,48 IDR. Dapat kita taksir sendiri kiranya butuh berapa kali BAB untuk hanya membeli sebuah roti misalnya. Kira-kira para mahasiswa butuh 10 kali-an berak untuk membeli sebuah roti mungkin.
Baca Juga: Apa itu Pocketolet? Toilet Mini Ukurannya Cuma Segenggam
Keunggulan Toilet BeeVi dan Cara Kerjanya
Mungkin Anda penasaran bagaimana sebuah toilet bisa menghasilkan energi listrik? Kuncinya ada pada kandungan metana yang terdapat dalam septic tank.
Seperti kita ketahui bersama bahwa tinja manusia yang berada dalam penampungan septic tank lama-lama akan menghasilkan debit metana yang besar.
Dari 500 gram tinja, bisa menghasilkan energi listrik sebesar 0,5 KWH. Dengan energi segini bisa untuk menggerakkan mobil listrik sejauh 1 km. Atau bisa pula untuk sekedar menyalakan lampu beberapa jam.
500 gram tinja dapat hasilkan gas metana sebesar 50 liter. Jika dalam sehari banyak mahasiswa BAB pada toilet canggih Korea ini, bisa hitung sendiri berapa banyak energi listrik dapat terkumpul.
Kemungkinan dana uang dalam bentuk koin Ggool berasal dari dana operasional kampus. Mungkin dengan adanya toilet BeeVi, kampus bisa mandiri dalam hal energi listrik untuk sebagian areanya. Jadi uang yang diperoleh mahasiswa yang BAB itu sama saja kampus sedang membayar tagihan listrik sebagaimana mestinya.
Cara Memakai Toilet BeeVi, Apakah Sama dengan Toilet Biasa?
Keunikan dari toilet canggih Korea ini yaitu bentuknya sama dengan toilet pada umumnya. Standar saja seperti toilet duduk kebanyakan. Kalau mau BAB juga sama saja, tidak ada penampungan khusus.
Selain itu tidak ada peralatan dan perlakuan khusus pula. Tombol flush tetap berjalan sebagaimana mestinya. Dan nantinya mahasiswa pun tidak perlu harus memenuhi target misalnya BAB sebanyak 500 gram barulah dapat koin Ggool.
Namun perkara penukaran koin ini tidak jelas kalau tidak konfirmasi langsung ke pengurus toilet BeeVi. Apakah semua orang akan memperoleh bayaran 10 Ggool koin tiap pakai toilet. Atau hanya yang terbukti BAB sebesar setengah kilo saja yang bakal dapat 1500-an rupiah ini.
Terlepas dari itu semua, memang toilet BeeVi menjadi bukti bahwa Korea Selatan tampak menyaingi Jepang dalam hal perkembangan teknologi. Inovasi Smart Toilet dari negeri K-POP ini sungguh sangat mutakhir.
Pentingnya Memperbanyak Toilet Semacam BeeVi, Indonesia Kapan?
Pertanyaan yang menggelitik adalah kapan Indonesia akan memiliki toilet pintar seperti ini? Mungkin yang seperti ini masih sangat jauh. Atau hampir tidak mungkin.
Jangankan untuk membuat terobosan seperti toilet canggih Korea ini. Untuk mewujudkan toilet bersih saja masih menjadi PR. Padahal sudah banyak toilet umum Indonesia yang berbayar, tetap kondisinya memprihatinkan.
Tapi terlepas dari ketidakmungkinan ini. Negara-negara maju memang punya cara unik buat menarik perhatian masyarakat agar mau memiliki gaya hidup bersih dan ramah lingkungan. Korea Selatan sudah berani membayar tinja untuk sekadar mendapatkan gas metana untuk listrik.
Begitu pun dengan negara maju seperti Jerman misalnya, bisa membayar botol plastik yang warga negaranya buang ke mesin khusus. Walau konon uang yang diperoleh ini merupakan uang refund saja karena warga Jerman jika membeli botol plastik akan membayar dengan harga lebih.
Berikut adalah beberapa urgensi mengapa toilet canggih Korea seperti BeeVi patut jadi teladan inovasi teknologi:
1. Smart Toilet yang Murah
Tidak butuh dana besar untuk membangun toilet pintar semacam BeeVi ini. Kuncinya pada keterampilan teknis.
2. Menjadi Sumber Pendapatan Warga
Bagi warga tidak mampu, dapat menjadi sumber pemasukan yang halal dan mudah.
3. Mengatasi Konsentrasi Gas Metana
Banyaknya gas metana pada alam bisa memberikan dampak buruk bagi lingkungan sehingga harus ada pemanfaatan.
4. Alternatif Menguras Septic Tank
Daripada tinja hanya mengendap dan terurai dengan sendirinya. Lebih baik tiap hari mengurasnya agar dapat pasokan listrik.
Baca Juga: Teknologi Biogas Tinja: Penjelasan dan Proses Pembuatan
5. Sumber Energi Potensial
Energi listrik dari gas metana cukup bersih dan tidak memiliki risiko yang buruk.
Dengan beberapa manfaat dari smart toilet BeeVi, semoga suatu hari makin banyak lagi penerapan teknologinya. Sehingga tidak hanya para mahasiswa salah satu kampus Korea saja yang bisa menikmati BAB tapi malah dapat uang.