Teknologi Pengolahan Limbah Tinja Menjadi Air Jernih – Adopsi teknologi pengolahan lumpur tinja seperti ini jadi solusi terbaik untuk daerah padat.
Bahkan Ibu Kota Jakarta berusaha untuk memakai inovasi canggih dan efisien ini dalam mengelola debit kotoran. Contohnya saat instalasi Andrich Tech IPLT Duri Kosambi, Jakarta Barat.
Hal ini menandai langkah utama dalam menangani masalah limbah kotoran manusia pada area ibu kota.
Hal ini mungkin memang bukan topik yang orang nyaman bicarakan. Tapi masalah krusialnya ada pada depan mata semua orang.
Kita pun menghadapinya dengan berbagai cara. Salah satunya adalah dengan teknologi yang efisien dan efektif.
Daftar Isi
Apakah Teknologi Pengelolaan Limbah Tinja?
Kita memiliki minat besar untuk mendaur ulang sesuatu jadi bermanfaat. Sesuatu yang nilainya tampak tidak berharga dan kotor.
Ternyata jika mau bisa mencoba kembangkan teknologinya. Bisa jadi air bersih dan air minum dalam setengah jam. Kemudian para peneliti teknologi ini terus menyempurnakannya.
Teknologi terbaru ini pengembangnya oleh PT MJH Lestari Internasional. Mereka menghadirkan solusi untuk limbah tinja.
Baca Juga: Implikasi Membuang Limbah BAB langsung ke laut
Instalasi Andrich Tech telah terpakai secara nyata dalam pengelolaan limbah kawasan Jakarta. Adapun kegunaan dan kelebihannya, yaitu:
1. Aman
Penelitian lanjutan membuktikan kalau air hasil teknologi tinja aman untuk kehidupan ikan hias.
Bila melalui proses lebih lanjut bahkan bisa untuk air minum dan mendapatkan semua manfaat dari air jernih pada umumnya.
2. Teknologi yang Terjangkau
Teknologi ini tidak hanya efisien dalam pengelolaan limbah, tetapi juga lebih ekonomis.
Andrich Tech menawarkan biaya yang lebih rendah dari teknologi lainnya. Tentu bila untuk menerapkan hal ini ke seluruh negeri akan membutuhkan waktu.
3. Proses Pengelolaan yang Cepat
Limbah tinja yang sebelumnya perlu tujuh hari untuk diolah menjadi air sesuai baku mutu.
Kini limbah tersebut dapat beruubah menjadi air siap minum dalam waktu setengah jam saja. Kita bisa memperoleh air bersih dengan cepat dan berkualitas.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, menunjukkan kekagumannya terhadap kecanggihan teknologi ini dan berjanji untuk menambah 200 unit.
Alat ini akan memasok kebutuhan air permukiman padat penduduk untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan kesehatan masyarakat mereka.
4. Memakai Getaran
Intinya, teknologi ini memakai getaran untuk mengangkat polutan dalam air. Sehingga menghasilkan air bersih yang dapat digunakan kembali.
Kita memiliki opsi lebih ramah lingkungan dari pada membuang tinja ke lingkungan. Air yang dihasilkan bening dan bahkan tidak berbau.
5. Belum Bisa Mengelola Air Kotor
Pencipta teknologi menekankan kalau hanya dikhususkan untuk mengolah limbah tinja dan belum untuk air kotor di sungai atau selokan.
Proses pengolahan air hingga mencapai standar konsumsi membutuhkan penelitian lebih lanjut.
Inovasi yang lebih canggih dan waktu yang cukup, bisa memastikan kualitas air yang dihasilkan.
Dengan demikian, teknologi ini memberikan harapan untuk mengubah limbah menjadi sumber daya berguna, serta memberikan solusi dalam pengelolaan limbah yang ramah lingkungan
Rangkaian Proses Teknologi Pengolahan Limbah Tinja
Andri Oba, sebagai penemu teknologi canggih ini merubah limbah tinja menjadi air bersih, dengan penjelasan mendalam.
Proses melibatkan serangkaian langkah dan komponen yang bekerja bersama untuk memastikan limbah tinja dapat berubah menjadi air yang layak pakai.
1. Screen Filter (Penyaring Layar)
Limbah tinja dari truk atau sarana pengumpulan lainnya masuk ke dalam Screen Filter.
Ini adalah kolam dengan kedalaman sekitar 6 meter yang berfungsi untuk menangkap benda-benda padat seperti pasir, batu, plastik, dan material lainnya yang terbawa bersama limbah tinja.
2. Chemical Reaction Tank (Tangki Reaksi Kimia)
Lalu, limbah tinja yang telah melewati penyaringan pertama kemudian mengalir ke dalam Chemical Reaction Tank.
Di sini, hanya perlu menambahkan bahan-bahan kimia tertentu ke dalam limbah tinja untuk memicu reaksi kimia yang memungkinkan pemisahan zat-zat padat dan cair dalam limbah.
3. DAF (Dissolved Air Flotation)
Limbah tinja yang telah mengalami reaksi kimia kemudian dialirkan ke DAF. Dalam proses ini, udara terlarut masuk ke dalam limbah tinja.
Gunanya untuk membantu mengangkat materi padat yang mengambang ke permukaan, memudahkan pemisahan dengan cairan.
4. Andrich System
Setelah melalui DAF, limbah tinja kemudian dialirkan ke Andrich System. Di sini, proses pengolahan lebih lanjut untuk memastikan bahwa air jadi semakin bersih.
Komponen-komponen seperti cell clarifier box, lambda separator, dan panel dalam sistem ini.
5. Posh Treatment (MMF – Multi Media Filter)
Limbah tinja yang telah melalui Andrich System kemudian mengalir ke Posh Treatment, sebuah proses penyaringan lanjutan.
Kita menggunakan Multi Media Filter (MMF). Metode ini memiliki berbagai lapisan media penyaring yang berbeda.
Sebut saja, pasir, batu kerikil, dan karbon aktif. Saringan yang berlapis lapis tersebut, teknologi dapat menyaring partikel-partikel kecil yang masih tersisa dalam limbah. Jadi, kita merasa yakin kalau hasil akhirnya bersih.
6. Ultra Filtrasi (UF)
Air yang telah melalui penyaringan dengan MMF kemudian disaring kembali menggunakan Ultra Filtrasi (UF). Proses ini menggunakan membran mikro yang sangat halus.
Kita memang perlu beberapa kali saringan untuk semakin yakin kalau hasilnya bagus.
Alat dapat menyaring partikel-partikel yang masih tersisa dalam air, sehingga menghasilkan air yang sangat bersih dan bebas dari kontaminan.
7. Mengelola Sisa Proses
Kita memakai teknologi pengolahan limbah tinja yang memastikan limbah tidak ada yang terbuang.
Nyatanya, ada saja sisa limbah yang dihasilkan dari proses pengolahan ini. Kita menyimpannya dalam slurry box dan mengolahnya jadi briket, pupuk organik, dan energi.
Teknologi pengelolaan limbah tinja adalah langkah penting dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Baca Juga: Proses Pengolahan Limbah Keras secara Sederhana
Masyarakat kini memiliki solusi yang ampuh untuk mengatasi masalah yang kerap memusingkan kota besar.
Inovasi ini juga jadi contoh nyata bagaimana inovasi bisa meningkatkan kualitas hidup orang banyak.