Fakta dan Misteri Situs Yoni Gambar, Mojowarno Jombang – Peradaban Majapahit sudah tiada yang tersisa hanya jejak-jejaknya. Kehidupan masyarakat Wilwatikta yang mempraktekkan guyub-rukun membawa masyarakat Jawa pada kondisi yang damai.
Keselarasan antara manusia dan alam terlihat dari berbagai karya seni yang ada. Tidaklah mungkin bisa hadir karya-karya kerajinan tangan, apabila sang seniman tidak selaras dengan jagad semesta, baik jagad kecil maupun jagad besar.
Seperti hadirnya Yoni sebagai perlambang sosok ibu semesta, merupakan representasi dari keinginan para seniman untuk menyebarkan energi feminitas. Agar bumi menjadi subur, tenang dan dapat mendukung hadirnya kehidupan.
Rekam Sejarah Kota Jombang, Tata Ruang dan Pariwisata
Daftar Isi
Sekilas Tentang Yoni Gambar
Memiliki nama lain Situs Yoni Sedah. Merupakan sebuah artefak Yoni terbesar peninggalan kerajaan Majapahit. Keberadaannya tersembunyi antara rimbunnya tanaman padi sekitar Mojowarno, Jombang.
Salah satu desa tua yang konon menjadi pintu masuk atau gapura wilayah pusat kastil Wilwatikta. Keberadaan Yoni besar dengan ornamen megah kepala naga ini dianggap sebagai tapal batas penjuru mata angin.
Jadi ada dugaan bahwa tata-ruang wilayah keraton Majapahit pada masa lalu bersifat memusat. Dengan beberapa tapal batas yang terletak pada tiap penjuru arah mata angin, tapal ini tandanya keberadaan Lingga Yoni.
Namun sayangnya kebanyakan artefak telah kehilangan lingganya. Jadi hanya sisa Yoni saja, seperti Yoni Gambar ini. Ada kemungkinan Lingga telah dicuri atau rusak tertimbun tanah.
Fakta-Fakta Menarik Tentang Situs Yoni Gambar Peninggalan Majapahit
Situs Yoni ini memang selalu menarik perhatian para pecinta sejarah. Ada fakta-fakta tersembunyi yang mestinya terkuak dengan terus mempelajari rupa dari Yoni ini dengan segala relief dan bentuknya.
Beberapa fakta sudah terkuak melalui pembacaan simbol-simbol yang ada dalam tiap ornamen dan lekukannya, yaitu:
1. Sosok Naga Basuki
Naga Basuki adalah seekor naga raksasa dalam mitologi Hindu. Penggambarannya seringkali memiliki setting di lautan dengan api keluar dari ekor naga besar ini.
Sosok naga ini memiliki nama lain Naga Wasuki. Menjadi pemimpin dari para naga dan sangat dihormati. Ia adalah putra dari Begawan Kasyapa dengan Dewi Kadru.
Sosoknya seringkali muncul dalam penggambaran Lingga Yoni. Terutama dalam kisahnya saat harus mengaduk Gunung Mandara demi memperoleh air suci keabadian.
2. Relief Kisah Pengadukan Lautan Susu
Seperti dalam kisah pengadukan lautan susu, kerap tampil dalam relief candi-candi era Majapahit. Termasuk dalam Yoni Gambar juga muncul dalam bentuk kepala naga Basuki yang kokoh.
Sosoknya memang sangat penting dalam pemaknaan situs Yoni Gambar itu sendiri sebagai simbol dari kesuburan dan kemakmuran.
Perlu diketahui bahwa tidak hanya air suci saja yang keluar sebagai akibat pusaran gunung Mandara, namun juga ada harta seperti perhiasan dan para bidadari cantik.
3. Air Suci Tirta Amerta
Merupakan air suci yang diperebutkan para dewa karena bisa membuat siapapun hidup abadi. Yoni memaknai air ini sebagai air kehidupan pula yang mendukung pertumbuhan makhluk hidup.
Situs Yoni Gambar yang pada dasarnya adalah lesung batu raksasa. Bagian tengahnya bisa menjadi tempat penampungan tirta amerta secara simbolis.
4. Simbol Ibu Pertiwi
Pada dasarnya situs Yoni Gambar maupun artefak Yoni lainnya merupakan simbol dari Ibu Pertiwi. Jadi menjadi perlambang kesuburan.
Selain sebagai patok batas wilayah, keberadaan Yoni Gambar juga menjadi tanda bahwa tanah sekitarnya subur. Sehingga sangat baik untuk bercocok tanam, seperti menanam padi maupun jenis tanaman pangan lainnya.
5. Pembuatan Atas Titah Raja
Dahulu saat era Majapahit, masyarakat pedesaan biasanya memiliki yoni masing-masing untuk desanya. Ukurannya lebih kecil karena adanya keterbatasan biaya maupun tenaga terampil.
Namun dengan ukuran besarnya, situs Yoni Gambar Jombang ini menjadi indikasi sebagai proyek dari pemerintah kerajaan Majapahit saat itu.
6. Nama Lain Situs Yoni Sedah
Ada yang menyebut nama artefak ini sebagai Yoni Sedah. Namun hingga sekarang tidak tahu apa sebetulnya makna dari nama Sedah ini.
Sampai-sampai ada yang mengaitkan dengan sosok Mpu Sedah. Ada kemungkinan dahulu beliau lahir atau sempat tinggal di wilayah Mojowarno, Jombang ini.
Dari beberapa fakta ini mungkin sangat familiar dalam benak. Sebab memang kisah sang naga Basuki ini selalu berkaitan tentang perebutan atau hadirnya sebuah air suci tirta amerta.
Sebagaimana fungsi Yoni Gambar itu sendiri, berdasarkan pengamatan ada kemungkinan dulunya berfungsi sebagai bejana penampungan air. Masyarakat menggunakannya dalam seremoni menjelang musim tanam padi misalnya.
Para warga setempat mendapatkan air suci dari wilayah-wilayah tertentu yang mereka anggap sakral. Air ini juga konon berkhasiat menyembuhkan dan membuat awet muda.
Misteri Artefak Yoni Gambar yang Belum Terpecahkan
Apa saja sebetulnya misteri dari Situs Yoni Gambar Jombang ini? Yoni ini masih terselubungi misteri yang amat tebal. Saking tebalnya sampai jadi sulit buat membongkar misterinya secara tuntas.
Meskipun para penggiat sejarah terus berupaya mengupasnya. Terutama terkait dengan penamaan lainnya sebagai Yoni Sedah, benarkah ini terkait dengan Mpu Sedah?
Tentu tidak ada yang tahu maksud dari nama tersebut. Namun ada beberapa poin misteri penting lainnya yang bisa menjadi bahan perenungan dan pembelajaran, yakni:
- Hilangnya Lingga dalam situs Yoni Gambar
- Lokasi simetris dalam peta wilayah 8 arah mata angin Wilwatikta
- Satu-satunya Yoni yang belum pindah posisi ke museum
- Terkuaknya Jombang sebagai pusat Majapahit yang asli
- Mitos air keabadian
Jika mau menelusuri lebih dalam, artefak sejarah ini pasti masih menyimpan segelintir cerita misteri.
Baca Juga: Jalan-Jalan ke Situs Sejarah Majapahit Mojokerto
Mitos yang beredar dan berkembang hingga selalu membuat pertanyaan-pertanyaan jadi menggantung. Akhirnya jadi sulit sekali terkuak kebenarannya, apakah nyata atau hoax.