Jangan remehkan kekuatan kecil dari tangan yang bersih. Dan salah satu cara untuk menjaga kebersihan tangan kita adalah dengan memasang wastafel cuci tangan yang tepat. Wastafel cuci tangan adalah salah satu perangkat sanitasi penting yang sering kita temukan pada kamar mandi, dapur, dan area publik lainnya.
Fungsinya tidak hanya untuk membersihkan tangan, tapi juga memperindah tampilan ruangan dengan desainnya yang estetik. Wastafel terdiri dari beberapa komponen, mulai dari badan wastafel yang menopang tempat cuci tangan, keran yang berfungsi untuk mengalirkan air bersih, hingga saluran pembuangan air kotor.
Baca juga: Cara Instalasi Pipa Wastafel Cuci Piring dengan Baik
Daftar Isi
Langkah-Langkah Memasang Wastafel Cuci Tangan Sendiri
Sebelum Anda memasang wastafel, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan agar hasilnya maksimal. Antara lain sebagai berikut.
1. Tentukan Tempat Pemasangan dan Ukuran
Menentukan tempat pemasangan wastafel penting, karena akan menentukan posisi dan jarak yang tepat antara saluran lubang air bersih dan kotor. Kamu dapat menandai area pemasangan di dinding dengan spidol atau penanda lainnya. Kemudian, perhatikan standar ukuran agar wastafel ideal untuk digunakan.
Saluran lubang air bersih sebaiknya berada di ketinggian 90 cm dari permukaan tanah atau lantai ruangan. Sementara itu, saluran lubang air kotor sebaiknya diletakkan lebih rendah, yaitu sekitar 70-75 cm. Ukuran ini akan membantu Anda menentukan ukuran ketebalan wastafel yang ideal, biasanya sekitar 15-20 cm.
2. Perhatikan Pemasangan Saluran Air
Pastikan bahwa saluran air bersih dan kotor terpisah dengan jelas. Saluran air bersih harus terhubung langsung ke sumber air bersih, seperti pipa dari sumur atau PAM, sementara saluran air kotor harus terhubung ke sistem pembuangan limbah. Kemudian, pastikan bahwa saluran air bersih memiliki tekanan air yang cukup untuk mengalirkan air dengan lancar ke wastafel.
Anda dapat mengukur tekanan air dengan menggunakan alat pengukur tekanan air atau memanggil teknisi untuk memeriksa ketersediaan air bersih di wilayahmu. Selain itu, pastikan juga bahwa saluran air kotor terhubung dengan benar ke sistem pembuangan limbah. Pastikan bahwa pipa pembuangan memiliki kemiringan yang cukup untuk mengalirkan air kotor dengan lancar dan tidak terjadi penyumbatan yang dapat menyebabkan air meluap ke wastafel.
3. Tahap Pemasangan Wastafel
Tahap pemasangan wastafel cuci tangan mungkin terdengar mudah, tetapi sebenarnya memerlukan beberapa tahapan yang harus Anda lakukan dengan cermat. Setiap wastafel memiliki standar pemasangan yang berbeda-beda. Namun, jangan khawatir, biasanya setiap perangkat wastafel juga lengkap dengan peralatan pemasangannya sendiri yang sesuai dengan elemen yang ada di dalamnya.
Meski tidak ada standar pasti dalam pemasangan wastafel, Kamu tetap harus merujuk pada buku panduan atau tata cara merakit dan merangkai wastafel hingga mencapai tahap pemasangan yang tepat. Jangan sampai terjadi kesalahan dalam proses pemasangan yang dapat berdampak buruk pada fungsi dan keamanan wastafel.
4. Pakai Mesin Bor untuk Merekatkan Sekrup
Ukur jarak antara lubang sekrup agar dapat Anda pasang pada dinding dengan sempurna. Tandai posisi lubang sekrup pada badan wastafel dan samakan dengan posisi lubang sekrup pada dinding menggunakan pensil atau spidol. Selanjutnya, gunakan mesin bor untuk melubangi dinding sesuai dengan tanda-tanda yang telah Anda tandai.
Lubang tersebut harus pas dengan ukuran dan jarak yang telah Anda tentukan agar sekrup dapat terpasang dengan aman dan kokoh. Pada tahap ini, sekrup yang Anda pasang adalah jenis fischer yang berfungsi untuk menahan pipa saluran air kotor dan pipa saluran air bersih yang terhubung ke wastafel. Pastikan penggunaan sekrup yang sesuai untuk memastikan keamanan dan ketahanan wastafel.
5. Perhatikan Posisi Wastafel
Tempatkan badan wastafel sesuai tanda dan elemen yang telah Anda pasang pada dinding sebelumnya. Pastikan juga lubang sekrup wastafel sudah terpasang pada dinding yang telah Anda lubangi dengan bor. Cengkram wastafel dengan menggunakan sekrup fischer pada lubang dinding dan kencangkan. Kemudian, periksa berulang apakah sekrup sudah terpasang dengan kencang dan tidak longgar agar terhindar dari jatuhnya wastafel dan wastafel tersebut tetap stabil.
Baca juga: Peran Teknologi Digital Dalam Pengelolaan Limbah Industri
6. Pasang Alat-Alat Pendukung
Memasang wastafel cuci tangan tidak hanya melibatkan pemasangan badan wastafel ke dinding, tapi juga alat pendukung lainnya. Salah satunya adalah keran yang terhubung dengan saluran air bersih. Selain itu, leher angsa juga perlu sebagai penghubung antara wastafel dengan saluran air kotor pada bagian bawah melalui lubang pembuangan. Jadi, pastikan semua alat pendukung terpasang dengan baik untuk mendapatkan fungsi wastafel yang maksimal.
7. Pengetesan Wastafel
Sebelum mencuci tangan, pastikan pasangan wastafel Kamu berfungsi dengan baik. Nyalakan keran dan periksa sambungan serta alat yang terhubung untuk memastikan tidak ada kebocoran air. Jangan lupa pastikan air mengalir dengan baik ke wastafel dan kemudian menuju saluran pembuangan air kotor.
Jika ada kebocoran atau rembesan air, temukan letak masalah dan perbaiki atau kencangkan bagian yang bermasalah. Anda juga dapat menambahkan aksesori pendukung seperti cermin, gantungan handuk, atau rak. Jangan lupa, tambahkan lemari cantik pada bawah wastafel jika Anda tidak menggunakan wastafel built-in.
Jenis-Jenis Wastafel Cuci Tangan
Tahukah Anda bahwa ternyata ada banyak jenis wastafel cuci tangan yang berbeda-beda? Yuk, mari kita bahas beberapa jenis wastafel cuci tangan yang sering digunakan!
1. Wastafel Countertop
Jenis wastafel yang satu ini biasanya terpasang atas meja atau countertop. Wastafel countertop terbuat dari berbagai bahan seperti keramik, marmer, granit, atau bahan sintetis lainnya. Keuntungan dari wastafel ini adalah tampilannya yang elegan dan mudah Anda pasang. Namun, kelemahannya adalah wastafel countertop tidak cocok untuk ruangan yang sempit.
2. Wastafel Drop-In
Jenis wastafel cuci tangan yang satu ini biasanya terbuat dari bahan porselen atau keramik dan terpasang pada atas meja atau countertop. Wastafel drop-in memiliki keuntungan mudah Anda pasang dan harga yang lebih terjangkau daripada dengan jenis wastafel lainnya. Kelemahan dari wastafel ini adalah tampilannya yang kurang elegan daripada dengan wastafel countertop.
3. Wastafel Undermount
Berbeda dengan wastafel drop-in, wastafel undermount bisa Anda pasang bawah meja atau countertop. Tampilannya lebih elegan dan modern karena tidak ada permukaan wastafel yang menonjol atas meja. Namun, kelemahan dari wastafel undermount adalah proses pemasangan yang lebih sulit dan memerlukan tenaga ahli.
4. Wastafel Pedestal
Jenis wastafel cuci tangan yang satu ini tidak memerlukan meja atau countertop sebagai penyangga. Wastafel pedestal terdiri dari dua bagian, yaitu wastafel dan tiang penyangga. Keuntungan dari wastafel pedestal adalah tampilannya yang elegan dan cocok untuk ruangan yang sempit. Namun, kelemahan dari wastafel ini adalah kurangnya ruang penyimpanan.
5. Wastafel Vessel
Jenis wastafel cuci tangan yang satu ini memiliki bentuk yang unik, yaitu seperti mangkuk yang terletak pada atas meja atau countertop. Wastafel vessel terbuat dari berbagai bahan seperti keramik, batu, atau kaca. Keuntungan dari wastafel ini adalah tampilannya yang unik dan modern. Namun, kelemahan dari wastafel vessel adalah sulit dalam perawatan dan harga yang cukup mahal.
Itulah beberapa cara memasang wastafel cuci tangan serta jenis-jenisnya. Pilihlah jenis wastafel yang sesuai dengan kebutuhan dan tampilan kamar mandi atau dapur Anda agar terlihat lebih cantik dan nyaman Anda gunakan. Jika Anda membutuhkan jasa untuk pemasangan wastafel cuci tangan silahkan hubungi kami melalui website ini https://www.sedotwcsurabaya-cm.com/, kami siap membantu Anda.