Aturan Memakai Selis, Jenis Sepeda Listrik yang Sedang Booming

Aturan Memakai Selis, Jenis Sepeda Listrik yang Sedang Booming

Aturan Memakai Selis, Jenis Sepeda Listrik yang Sedang Booming – Pemakai sepeda listrik di Indonesia tak sebanyak luar negeri, khususnya China. Yang mana orang-orang negara Tiongkok, gemar menaiki tipe sepeda ini. Sedangkan orang Indonesia masih bergantung pada sepeda motor.

Namun tren lonjakan permintaan Selis akhir-akhir ini meningkat pesat karena gaya hidup masyarakat urban yang ingin tampil stylish saat berkendara. Tak dapat kita pungkiri bahwa pemakaian sepeda listrik pada mulanya masih terbatas pada area perkotaan besar, khususnya yang memiliki event Car Free Day (CFD).

Pro dan Kontra Penggunaan Selis dan Peraturan yang Mendasarinya

Saat event CFD, banyak komunitas gowes yang berkumpul. Selain itu warga perkotaan juga ingin menjajal jalan raya lengang dengan sepeda yang tampilannya mirip motor matic ini. Namun sebetulnya di sini ada pemahaman yang salah.

jenis sepeda listrik
jenis sepeda listrik

Mengendarai Selis saat ajang Car Free Day itu agak keliru. Pasalnya, moda transportasi modern ini merupakan jenis kendaraan dengan komponen motor juga. Sedangkan CFD adalah hari bebas kendaraan bermotor, maka memakai Selis seharusnya tak boleh, kan?

Inilah yang menjadi salah satu pro kontra pemakaian Selis. Tidak hanya di acara CFD. Namun pada hari-hari biasa pun sebetulnya penggunaan Selis sudah memiliki aturan tersendiri dengan hadirnya Peraturan Kementerian Perhubungan (Permenhub).

Baca Juga: Simak Keuntungan Memakai Seli, Daripada Sepeda Biasa

Melalui Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2020, adapun aturan-aturan penggunaan roda dua ini, yaitu:

1. Umur Minimal Pengendara

Bila mengacu pada Permenhub, maka umur minimal dari pemakai roda dua mini yaitu 12 tahun. Jadi anak-anak yang masih kurang umur sama sekali tidak boleh. Meski saat melihat kenyataan lapangan, masih ada anak umur 8 tahunan bahkan sudah mengendarainya yang ujung-ujungnya kena tilang polisi lalu lintas.

Memang polisi kerap menilang pengendara Selis karena mereka biasanya tidak mematuhi protokol lalu lintas. Apalagi kalau sudah tampak bocil yang mengendarai, sudah tentu polisi memberhentikan.

2. Pemakaian Helm Safety

Safety helmet wajib untuk Anda pakai saat hendak mengendarai jenis sepeda listrik ini. Tidak hanya saat ingin berkendara memasuki jalan raya, tapi saat hanya ingin keliling kompleks juga sebaiknya tetap pakai.

Helm akan melindungi dari kemungkinan cedera kepala saat Anda terjatuh bila mengalami kecelakaan Selis. Benturan tidak akan berujung fatal selama prosedur ini bisa Anda ikuti dengan benar.

3. Jumlah Penumpang

Pada dasarnya Selis memiliki desain untuk maksimal dua orang saja, yaitu pengemudi dan satu untuk pembonceng. Namun bila desain Selisnya ternyata tidak ada dudukan belakang, maka artinya hanya boleh satu orang saja yang naik.

Membonceng sepeda Selis juga kurang recommended karena bila struktur boncengan kurang kuat dan tidak lengkap dengan pijakan kaki, kemungkinan jadi susah. Pembonceng akan kesulitan menyeimbangkan tubuhnya dengan kelajuan Selis.

4. Larangan Modifikasi Unit

Tidak seperti memodifikasi sepeda lipat maupun tipe model sepeda lain, ini adalah larangan keras. Saat Anda membeli jenis sepeda listrik Selis ini, janganlah sesekali memodifikasi untuk tujuan menambah kecepatan maupun mempercantik penampilan.

Oleh karena desain Selis keluaran pabrik sudah mempunyai standar tertentu yang sesuai dengan standar internasional. Memodifikasi justru rentan membuatnya mengalami kerusakan.

Namun ini tidak membatasi tindakan service rutin yang bisa saja Anda lakukan bila unitnya sudah mengalami tanda-tanda kerusakan. Pastikan service pada dealer resminya untuk memperoleh mekanik terbaik.

5. Peraturan Lalu Lintas

Patuhi peraturan lalu lintas, terutama dalam pengambilan lajur saat berkendara.  Roda dua ini hanya boleh melaju pada lajur sepeda. Larangan keras bagi Selis menerobos masuk ke lajur sepeda motor maupun mobil karena rawan terjadi tabrakan dan menghambat lalu lintas.

Seringkali masih terlihat pengendara Selis sudah rapi memakai helm, tampak terampil mengemudi. Namun begitu sampai dekat lampu merah malah terjadi crash. Inilah yang mendasari mengapa kini pun larangan Selis masuk jalan raya seakan semakin keras. Akibat maraknya kejadian pengendara Selis jatuh.

6. Komponen Lampu

Sebagaimana sepeda pada kondisi sempurnanya, jenis sepeda listrik ini wajib memiliki lampu. Selain untuk memudahkan penerangan saat malam, lampu ini juga bisa meminimalisir kecelakaan saat berkendara di jalan raya.

Untuk lampunya sendiri terdiri dari dua macam, yaitu lampu pada bagian depan. Serta lampu reflektor belakang yang juga menghindarkan dari crash antar pengendara.

7. Sistem Rem yang Berfungsi

Pada saat baru membeli unit Selis, biasanya rem masih pakem. Namun seiring berjalannya waktu, rem bisa saja kurang kuat hingga benar-benar bisa blong. Untuk itulah perawatan rutin sangat perlu saat Anda memiliki Selis.

Rutin membawanya ke bengkel walau kelihatan baik-baik saja. Untuk mengantisipasi rem rusak seperti ini. Kalau sudah rusak akan sulit sekali mengendalikan kelajuan Selis. Tidak seperti mengendarai sepeda konvensional, rem blong masih bisa mengerem pakai sandal jepit yang Anda pakai dan gesekkan ke aspal. Tentu dengan syarat laju sepeda masih bisa Anda kuasai.

8. Klakson Selis

Bunyi klakson Selis memiliki suara yang khas. Penting membekali sepeda listrik dengan bel atau klakson semacam ini karena bisa memudahkan dalam berkendara saat menuju jalanan ramai.

Bayangkan bila klakson roda dua ini mati? Apa yang terjadi? Kerusakan pada speaker yang membuat klakson mati bisa membuat performa Selis menurun. Tentu rasanya tidak nyaman bila harus membunyikan klakson alami dengan berkata minggir-minggir pada pengendara lain atau pejalan kaki yang berpapasan.

9. Batas Kecepatan Maksimum

Ada batas kecepatan maksimal untuk mengendarai sepeda modern ini, yaitu hanyalah 25 km/jam. Kecepatan yang lumayan sedang untuk ukuran kendaraan bermotor listrik ini.

Biasanya pengguna bisa menempuh perjalanan hingga 40 km sebelum baterai habis. Bilamana baterai habis, jangan panik karena Selis memiliki pedal. Genjotan manual ini sangat membantu bila baterai habis sebelum sampai tujuan.

10. Kawasan Khusus Selis

Adapun kawasan-kawasan yang ramah menerima kehadiran Selis antara lain: jalanan kompleks perumahan, taman kota yang luas, lokawisata yang memiliki jalur khusus pesepeda maupun lingkungan perkantoran.

Baca Juga: Lihat Komponen Sepeda Motor Listrik dan Tren Penggunaannya

Jadi memang secara teoritis sebetulnya jalan raya Indonesia belum ramah terhadap Selis. Jenis sepeda listrik ini masih terlalu membahayakan untuk melaju bebas di jalanan negara ini yang sangat padat kendaraan bermotor, melaju kencang dan terlalu banyak.