Indonesia terkenal dengan kekayaan alamnya yang luar biasa, namun sayangnya hal tersebut tak berlaku pada airnya. Kabar tentang air tercemar tinja di Indonesia memang telah menjadi isu yang cukup sering terdengar. Bahkan menurut data dari UNICEF, hampir 70 persen air di Indonesia tercemar limbah tinja. Hal ini sangat memprihatinkan, terutama karena dampak buruknya bagi kesehatan.
Pencemaran ini diperkirakan berasal dari berbagai sumber, termasuk air limbah domestik yang tidak terkelola dengan baik. Dampaknya sangat terasa, khususnya pada penyebaran penyakit diare, yang merupakan penyebab utama kematian balita di Indonesia.
Profesor bidang kesehatan lingkungan Universitas Airlangga (Unair) Prof Dr Ririh Yudhastuti drh M Sc menjelaskan, terdapat tiga jenis sumber air minum, yaitu air olahan PDAM, sumur gali, dan tadah hujan. Namun, sumber-sumber ini perlu diolah dengan baik agar aman dikonsumsi. Dalam proses pengolahannya, air tersebut diolah menjadi air kemasan, air isi ulang, serta air sumur secara berurutan.
Baca juga: Sedot WC Sumur Welut Surabaya
Daftar Isi
Jenis-Jenis Air yang Tercemar Tinja
1. Air Sumur Galian
Air sumur galian merupakan salah satu jenis sumber air yang sering digunakan oleh masyarakat di Indonesia, terutama di daerah pedesaan. Namun, sayangnya air sumur galian juga menjadi salah satu penyumbang tingginya presentase air tercemar tinja di Indonesia.
Tinja, yang merupakan limbah manusia, seringkali dibuang sembarangan tanpa melalui proses pengolahan yang tepat. Hal ini menyebabkan pencemaran air tanah di sekitar lokasi sumur galian, sehingga kualitas air sumur galian tersebut menjadi terkontaminasi.
Dampak dari air sumur galian yang terkontaminasi tinja sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Bakteri dan virus yang terdapat dalam tinja dapat menyebabkan penyakit yang sangat merugikan, seperti diare, kolera, dan typhus. Terutama bagi anak-anak dan balita yang memiliki daya tahan tubuh yang lebih lemah, penyakit tersebut dapat berakibat fatal.
Profesor Ririh Yudhastuti menjelaskan bahwa salah satu sumber air adalah sumur galian. Namun, ia juga menekankan bahwa semakin dalam sumur, semakin terbebas pula dari kontaminasi tinja, baik itu dari manusia maupun hewan. Dengan membuat sumur galian yang lebih dalam, maka kita dapat memastikan bahwa air yang kita gunakan bersih dan terbebas dari kontaminasi yang dapat membahayakan kesehatan.
2. Air Kemasan
Menurut para ahli, air kemasan bisa tercemar tinja karena faktor sanitasi yang buruk. Contohnya, proses produksi yang tidak steril atau penyimpanan yang tidak sesuai dapat menyebabkan air kemasan terkontaminasi oleh bakteri E. coli dan parasit lain yang berasal dari tinja.
Tidak hanya itu, kebiasaan konsumen yang kurang baik juga dapat menyebabkan terjadinya kontaminasi. Misalnya, menyentuh bibir botol dengan tangan yang kotor atau menggunakan gelas yang tidak bersih saat minum. Hal ini dapat mengakibatkan masuknya kuman ke dalam air minum dan berpotensi menyebabkan infeksi.
Prof. Ririh menjelaskan bahwa industri air minum yang mengikuti HACCP biasanya memiliki kontrol yang baik dalam memastikan kualitas produknya. Selain itu, salah satu standar HACCP yang harus kita penuhi adalah mencantumkan tanggal kedaluwarsa pada kemasan produk. Dengan begitu, konsumen dapat mengetahui kapan masa berlaku produk tersebut dan memastikan kesegarannya sebelum dikonsumsi.
3. Air Isi Ulang
Air isi ulang yang terkontaminasi tinja menjadi salah satu masalah yang sering terjadi oleh Indonesia. Padahal, air isi ulang menjadi salah satu alternatif pilihan masyarakat untuk mendapatkan air minum yang terjangkau dan mudah kita dapatkan.
Namun, perlu kita ingat bahwa air isi ulang ini biasanya kita ambil dari sumber air yang berbeda-beda, seperti sumur, sungai, bahkan air hujan. Hal ini membuat air isi ulang rentan terkontaminasi oleh tinja dan bahan-bahan berbahaya lainnya.
Menanggapi hal ini, Prof. Ririh menjelaskan bahwa dalam memilih air isi ulang, kita harus memperhatikan beberapa hal. Pertama, pastikan air isi ulang yang Anda pilih berasal dari sumber air yang bersih dan terjaga kualitasnya. Kedua, pastikan air isi ulang tersebut telah melalui proses pemurnian dan penyaringan yang baik.
Selain itu, sebagai konsumen yang cerdas, kita juga harus memastikan bahwa tempat pengisian air isi ulang tersebut memenuhi standar kebersihan dan keamanan. Hal ini dapat Anda lihat dari kebersihan tempat pengisian dan peralatan pengisian yang mereka gunakan.
Cara Mengatasi Air yang Tercemar Tinja
Air yang tercemar tinja adalah masalah serius yang dapat menyebabkan berbagai penyakit dan kematian, terutama pada negara-negara berkembang serta sanitasi yang memadai masih sulit kita akses oleh masyarakat. Namun, ada beberapa cara untuk mengatasi air yang terkontaminasi tinja, antara lain:
1. Sumber air bersih
Cara paling efektif untuk mencegah tercemar tinja pada air minum adalah dengan menggunakan sumber air bersih yang bebas dari limbah tinja. Masyarakat harus memperhatikan kondisi sumur dan sumber air yang mereka gunakan, dan memastikan bahwa sumber air tersebut aman dan terjaga dari kontaminasi tinja.
2. Pengolahan air
Pada beberapa kasus, air yang terkontaminasi tinja dapat kita olah dan kita jadikan air minum yang aman. Proses pengolahan air meliputi tahap pengendapan, pengolahan dengan bahan kimia, dan pemurnian melalui sistem penyaringan. Namun, pengolahan air memerlukan biaya yang tinggi dan membutuhkan teknologi yang canggih.
3. Sanitasi yang baik
Penting untuk memperhatikan sanitasi yang baik dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam hal pembuangan limbah tinja. Masyarakat harus menggunakan toilet yang bersih dan aman, serta membuang tinja dengan cara yang benar dan teratur. Hal ini dapat membantu mencegah kontaminasi tinja pada sumber air minum.
Baca juga: Cara Sedot Limbah Industri dengan Benar
4. Pendidikan dan kesadaran masyarakat
Pendidikan dan kesadaran masyarakat juga sangat penting untuk mencegah kontaminasi tinja pada air minum. Masyarakat harus kita beri edukasi tentang cara menjaga sanitasi yang baik, penggunaan toilet yang benar, dan cara membuang tinja dengan aman.
5. Regulasi dan pengawasan
Pemerintah harus memiliki regulasi dan pengawasan yang ketat terhadap sumber air minum dan industri air minum. Hal ini dapat membantu mencegah terjadinya kontaminasi tinja dan memastikan bahwa air minum yang terkonsumsi oleh masyarakat aman dan sehat.
Dalam mengatasi air yang terkontaminasi tinja, kerjasama dari semua pihak sangat kita butuhkan, baik itu dari masyarakat, pemerintah, dan industri air minum. Dengan mengadopsi cara-cara tersebut, kita dapat menjaga kualitas air minum dan mencegah terjadinya penyakit oleh kontaminasi tinja.
Untuk itu, penting bagi masyarakat untuk memilih penyedia layanan pengelolaan air yang berkualitas untuk menghindari air tercemar tinja . Sedot WCSurabaya-CM merupakan salah satu penyedia layanan tersebut yang sudah terpercaya dan berpengalaman.
Dengan menggunakan teknologi modern dan tenaga ahli yang handal, Sedot WCSurabaya-CM siap membantu pengelolaan air yang sekiranganya terkontiminasi tinja dengan hasil yang maksimal. Jangan biarkan kualitas air Indonesia semakin memprihatinkan, ayo bergabung dengan Sedot WCSurabaya-CM untuk menjaga kesehatan dan lingkungan kita!