Kunjungan Wisata Cagar Budaya ke Candi-Candi Sidoarjo

Kunjungan Wisata Cagar Budaya ke Candi-Candi Sidoarjo – Jawa Timur adalah pusatnya candi. Banyak penemuan situs sejarah yang dapat memberikan gambaran tentang kehidupan masa lampau. Situs ini akhirnya menjadi cagar budaya hingga sekarang untuk kunjungan wisata atau penelitian arkeologis.

Sidoarjo masa lampau memiliki jalinan fakta sejarah yang epik. Buktinya yaitu penemuan candi-candi dengan bentuk dan relief yang penuh makna. Tentu keberadaan candi sudah cukup menjadi petunjuk akan adanya peradaban yang maju, memiliki selera seni dan penuh dengan kaum intelektual.

Keindahan candi Sidoarjo memberikan warna pemandangan sejarah yang patut untuk dijaga generasi sekarang. Perlindungan harus benar-benar ekstra, apalagi kondisi wilayah Sidoarjo yang rentan terdampak lumpur Lapindo. Takutnya lumpur mengalir ke area situs candi ini.

Baca Juga: Rekam Sejarah Kota Jombang, Tata Ruang dan Pariwisata

Manfaat dan Tujuan Pembangunan Candi

Candi adalah bangunan yang mengandung ilmu pengetahuan dan seni. Tidak mungkin sebuah candi dibangun tanpa sebab-musabab tertentu. Pastinya ada latar belakang mengapa perlu adanya bangunan ini pada suatu lokasi.

Tujuannya ada sebagaimana candi pada umumnya, yaitu sebagai tempat pemujaan kepada para dewa, sebagai wujud penghargaan dan penghormatan kepada raja, serta untuk tempat persembahyangan.

candi-candi Sidoarjo

Kita yang hidup pada masa sekarang terkadang bertanya mengapa tidak ada lagi orang yang membuat candi? Padahal teknologi arsitektur sudah semakin maju dengan bahan-bahan material yang canggih.

Namun mengapa tidak ada satu orang pun mencoba membangun candi sehingga candi ini memiliki kemungkinan jadi artefak pada masa depan? Tampaknya ini karena perbedaan pola pikir masyarakat sekarang dengan tempo dulu.

Masyarakat sekarang rata-rata telah menganut monoteisme. Dan sangat jarang yang memiliki minat pada benda-benda kuno. Apalagi sampai berpikir membangun candi. Selain itu, membangun candi era sekarang mungkin akan memperoleh stigma kurang baik seperti dianggap orang aneh.

Sebetulnya ada alasan yang tampaknya agak filosofis, yaitu orang-orang zaman sekarang sudah terbiasa dengan teknologi canggih komputer. Internet dan perangkat tablet masa kini tidak lagi merambat melalui ruang nyata, namun ruang maya.

Pada beberapa situasi, karya seperti candi-candi Sidoarjo memiliki fungsi sebagaimana komputer alam. Ada ilmu pengetahuan dan teknologi mutakhir alami yang tertanam. Seperti ilmu astronomi maupun biologi.

Berkunjung ke Candi-Candi Sidoarjo Jawa Timur

Kunjungan ke candi akan semakin menarik bila Anda terlebih dahulu mempelajari sejarah dan makna dari ujudnya. Masing-masing candi mempunyai arti yang menjadikannya unik dan berbeda dari candi lainnya.

Siapa yang membangun saja sudah berbeda. Dan untuk siapa candi ini pun pastinya persembahan yang berbeda. Maka dari itu, untuk melengkapi perjalanan menapak tilas menguak misteri keberadaan candi Indonesia. Sempatkan pula berkunjung ke candi-candi Sidoarjo ini.

1. Candi Medalem

Alamat lokasinya Jamboan, RT.12/RW.03, Pucanganom, Kecamatan Sidoarjo. Candi ini mengalami pemugaran oleh warga sekitar sehingga menimbulkan kerusakan struktur cukup berat pada bagian atapnya.

Namun kerusakan juga terjadi karena mulanya candi ini terpendam dalam tanah. Sebelum akhirnya, seorang juru kuncinya bernama pak Glendeng dahulu terdorong untuk memugarnya setelah memperoleh wisik atau bisikan gaib.

Saat ia sedang bersih-bersih pekarangan kebun yang ada pohon asem besarnya, tiba-tiba ada yang berbisik ke telinganya. Bahwa Pak Glendang sebaiknya menebang saja pohon asemnya karena pada bagian akar pohon ini ada bangunan sejarah peninggalan nenek moyang.

Oleh karena sulitnya menebang dan menggali sendirian, akhirnya ia meminta bantuan banyak warga sekitar. Jadi pemugaran terjadi ramai-ramai. Akhirnya tampaklah bangunan seperti sekarang. Candi medalem menjadi salah satu dari deretan candi-candi Sidoarjo yang memiliki struktur bentuk tidak utuh akibat dulunya terpendam.

2. Candi Pari

Sebuah candi eksotik, lokasinya Jalan Purbakala, Candipari Kulon, Kecamatan Porong. Menjadi bangunan terbagus dan paling utuh dari sejumlah candi-candi Sidoarjo. Destinasi wisata sejarah ini kerap menjadi tempat buat foto-foto bertema kolosal.

Menjadi candi peninggalan era Majapahit, yaitu saat kepemimpinan Raja Hayam Wuruk (1371 Masehi). Candi Sidoarjo penemuannya sebetulnya sudah sejak zaman pemerintah kolonial Belanda. Namun pemugaran baru terlaksana tahun 1994 oleh departemen pendidikan dan kebudayaan dan SPBB Jawa Timur.

Bangunan candi ini terbuat dari mayoritas batu bata pada struktur dindingnya. Sedangkan pada bagian gerbangnya dari batu andesit. Kalau melihat dari arsitekturnya termasuk candi yang tergolong muda. Selain itu agak mirip dengan candi-candi kerajaan Kamboja dan Vietnam masa lampau.

3. Candi Sumur

Sebuah candi Hindu yang masih berada di wilayah Candipari, bangunan ini masih berhubungan dengan Candi Pari. Keduanya sama-sama peninggalan era Majapahit.

Pembuatan candi ini untuk mengenang kepergian seseorang anggota keluarga kerajaan Majapahit. Sosok ini konon menghilang setelah menolak tinggal dalam wilayah kerajaan.

Namun nasib candi sumur tak sebaik candi-candi Sidoarjo lainnya karena strukturnya juga tidak lengkap. Terutama pada bagian atap dan dindingnya remuk.

Daya tarik wisata Candi Sumur sangat misterius karena sama sekali tidak menampilkan relief sama sekali. Sehingga tidak dapat kita ketahui bagaimana cerita asal-usulnya.

4. Candi Tawangalun

Alamatnya Jalan Tawang Alun, Buncitan, Sedati, Dusun Kp. Baru, Buncitan. Jadi salah satu candi-candi Sidoarjo yang mengalami kerusakan parah.

Apalagi kerusakan ini juga pemicunya karena kurangnya perhatian pemerintah. Tidak seperti candi lain yang diperhatikan infrastruktur dan perawatannya agar tidak rusak. Candi ini malah mengalami pembiaran ekstrim.

5. Candi Dermo

Sebuah candi Sidoarjo yang memiliki struktur paling bagus. Alamatnya dusun Candidermo, RT.04/RW.03, Candi Dermo, Candinegoro, Kecamatan Wonoayu. Bangunan sangat utuh lengkap dengan pahatan relief yang penuh makna.

Untuk para pecinta sejarah, wajib mengunjungi candi ini untuk menambah khasanah pengetahuan arkeologis. Sekitar tahun 2020, Candi Dermo sudah selesai total proses pemugarannya. Sehingga seperti sekarang, menjadi terlihat sangat elok dan kokoh.

Baca Juga: Jalan-Jalan ke Situs Sejarah Majapahit Mojokerto

Meski tak sebanyak situs candi wilayah lain Jawa Timur, seperti Jombang atau Mojokerto. Namun keberadaan candi sekitaran Sidoarjo ini sudah dapat menambah keanekaragaman wisata sejarah dan budaya kabupaten ini.