Gaya Arsitektur Bizantium, Karakteristik dan Contoh Karyanya – Desain Bizantium merujuk pada arsitektur yang berkembang selama periode Kekaisaran Bizantium wilayah Mediterania dan Timur Tengah antara abad ke-4 hingga abad ke-15 Masehi. Gaya ini adalah desain yang sangat berpengaruh dalam sejarah seni dan arsitektur.
Secara keseluruhan, arsitektur Bizantium menggabungkan keahlian teknis, seni dan spiritualitas Kristen Ortodoks Timur dalam membangun gedung megah dan indah. Gaya arsitektur ini telah memberikan warisan penting dalam sejarah dan masih terlihat pengaruhnya hingga saat ini.
Daftar Isi
Pengaruh Arsitektur Bizantium dalam Rekam Sejarahnya
Asitektur Bizantium muncul pada abad ke-4 Masehi pada masa Kekaisaran Romawi Timur atau memiliki nama lain Kekaisaran Bizantium. Salah satu ciri khas arsitektur Bizantium adalah penggunaan kubah dalam, yaitu tipe kubah yang menghasilkan struktur bertingkat dan berlapis-lapis.
Pengaruh arsitektur Bizantium sangat besar terutama dalam pengembangan seni bangunan gereja-gereja Kristen Timur. Penggunaan struktur tembok yang tebal, gerbang melengkung, kubah tinggi dan ornamen-ornamen yang rumit menjadi ciri khas desain Bizantium.
Selain itu, gaya arsitektur Bizatium juga banyak mempengaruhi seni bangunan Islam. Masjid-masjid wilayah Timur Tengah memiliki beberapa elemen arsitektur Bizantium, terutama kubahnya.
Pengaruh arsitektur Bizantium juga dapat terlihat dalam seni bangunan Eropa Abad Pertengahan. Gereja-gereja dan istana Eropa memiliki beberapa elemen arsitektur Bizantium yang masih bisa terlihat hingga hari ini.
Baca Juga: Gaya Arsitektur Renaisans Eropa dan Pengaruhnya Terhadap Seni Desain
Secara umum, arsitektur Bizantium memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan arsitektur Timur Tengah, Eropa, dan dunia Islam. Gaya arsitektur kuno ini sungguh megah dan rumit. Selain itu dari segi keawetan juga terbukti hingga saat ini.
Unsur-Unsur dalam Desain Arsitektur Bizantium
Karakteristik utama dari arsitektur Bizantium yaitu kombinasi unik antara unsur-unsur Romawi, Yunani, Kristen dan Oriental. Selain itu pengaruh Kristen Ortodoks Timur juga mendominasi arsitektur era Kekaisaran Bizantium.
Arsitektur Bizantium juga melahirkan bangunan-bangunan ikonik lainnya seperti Gereja Santo Apostel, Gereja San Vitale dan Biara Stoudios. Semua bangunan ini menampilkan gaya arsitektur Bizantium yang khas dengan kubah, lengkungan lancip dan dekorasi ruangan yang rumit. Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai unsur-unsurnya:
1. Kubah
Salah satu ciri khas yang paling terkenal dari desain Bizantium adalah penggunaan kubah yang besar dan tinggi. Kubah-kubah ini sering memiliki bentuk setengah bola atau bulat dan merupakan simbol dari kebesaran dan kemuliaan gereja.
2. Lengkungan Lancip
Desain arsitektur Bizantium sering menampilkan lengkungan lancip yang elegan. Lengkungan-lengkungan ini memberikan kesan visual yang indah dan menjadi elemen penting dalam menciptakan ruang yang terbuka dan luas.
3. Mozaik
Dekorasi mozaik yang rumit dan indah sangat umum dalam arsitektur Bizantium. Mozaik-mozaik ini sering menggambarkan tokoh-tokoh agama, orang-orang suci, adegan Alkitab, dan figur-figur dengan latar belakang emas, memberikan kesan kemegahan dan spiritualitas.
4. Pilaster
Pilaster-pilaster merupakan elemen struktural yang sering ditemukan dalam arsitektur Bizantium. Pilaster-pilaster ini berbentuk kolom yang melekat pada tembok untuk memberikan sokongan visual serta membagi tembok menjadi bayangan vertikal yang teratur.
5. Ornamen Geometrik
Gaya arsitektur Bizantium sering menggunakan ornamen geometrik yang rumit dan repetitif sebagai hiasan pada bangunan dan permukaan lainnya. Pola-pola geometrik ini menciptakan kuat dan kohesif.
6. Fresko
Unsur fresko juga umum digunakan dalam arsitektur Bizantium. Fresko-fresko ini adalah lukisan yang dilakukan pada bagian atas plester basah, yang kemudian mengering dan melekat pada tembok. Lukisan-lukisan ini sering menggambarkan tokoh-tokoh agama dan adegan-alur sejarah Kristen.
7. Efek Penyinaran Alami
Desain arsitektur Bizantium sering memperhatikan penggunaan efek cahaya. Jendela-jendela berukuran besar dan tinggi atau lubang-lubang kecil pada kubah untuk memungkinkan cahaya alami masuk ke dalam ruangan dan menciptakan atmosfer yang spiritual.
8. Simbolisme Kristen
Bangunan-bangunan Bizantium dipenuhi dengan simbol-simbol Kristen. Simbol-simbol seperti salib, lambang Kristus, lambang Maria, dan banyak lagi digunakan dalam hiasan, patung, dan lukisan untuk menyampaikan pesan-pesan religius.
Unsur-unsur ini bersama-sama menciptakan ciri khas dari desain arsitektur Bizantium yang megah, spiritual, dan indah.
Contoh Karya Arsitektur Bizantium
Salah satu contoh paling terkenal dari arsitektur Bizantium yakni Hagia Sophia, Istanbul-Turki. Gereja ini berdiri pada abad ke-6 atas gagasan Kaisar Bizantium Justinian I.
Hagia Sophia menggabungkan elemen-elemen arsitektur Romawi dan Yunani dengan kubah raksasa yang menjadi ciri khas utama arsitektur Bizantium. Gereja ini juga memiliki mozaik mewah, tembok dan langit-langit yang penuh dengan lukisan dan dekorasi yang indah. Selain ini, berikut adalah contoh karya arsitektur Bizantium lainnya:
1. Kapel Palatine
Sebuah kapel yang terletak di Palermo, Sisilia-Italia adalah sebuah kapel kerajaan yang dibangun pada abad ke-12. Kapel ini adalah hasil penggabungan dari berbagai gaya arsitektur, termasuk Bizantium, Arab, dan Norman.
2. Katedral Santo Mark
Katedral Santo Mark adalah gereja tua Venesia. Gereja ini memiliki kubah emas yang indah dan banyak elemen arsitektur Bizantium lainnya.
3. Theotokos Hosios Loukas
Gereja ini terletak merupakan salah satu contoh utama dari arsitektur Bizantium Yunani. Gereja ini terkenal karena ornamen dan fresko Bizantium yang indah.
4. Basilika Santo Andreas
Meskipun bukan seorang arsitek Bizantium asli, Alberti adalah seorang arsitek Italia yang sangat terinspirasi oleh arsitektur Bizantium. Salah satu karyanya yang terkenal adalah Basilika Santo Andreas, Mantua-Italia.
Baca Juga: Gaya Arsitektur Rococo, Kenali Tokoh-Tokoh Pencetusnya
Ini hanya beberapa contoh tokoh dan karya arsitektur Bizantium. Ada banyak lagi karya-karya yang menggambarkan keindahan dan keunikan gayanya. Sebagaimana desain arsitektur ala Eropa lainnya, Bizantium memberikan warna tersendiri yang berbeda dari lainnya namun saling mempengaruhi.