Content creator adalah sebutan yang merujuk pada seseorang yang memproduksi konten atau karya baik berupa digital ataupun fisik. Konten-konten tersebut nantinya akan dimuat ke berbagai platform tergantung bentuk kontennya.
Misalnya, ketika kamu membuat konten berupa video. Kamu bisa mengunggahnya melalui berbagai sosial media seperti YouTube, Instagram, Facebook, ataupun Tiktok. Sehingga hasil konten kamu bisa dinikmati oleh banyak orang dan membawa manfaat.
Daftar Isi
Apa itu Content Creator?
Melansir dari situs State of Digital Publishing, content creator adalah seseorang yang memiliki tanggung jawab untuk setiap informasi di media. Sementara itu, Hubspot mendefinisikan content creator adalah orang-orang yang memproduksi konten dengan memuat nilai edukasi atau hiburan.
Baca Juga: Billboard Adalah: Pengertian, Jenis, dan Biaya Sewanya!
Proses produksi konten umumnya disesuaikan dengan target audiens yang telah ditentukan oleh para pembuat konten, atau lebih akrab disebut dengan niche. Niche adalah sebuah topik yang kamu khususnya untuk memproduksi konten. Hubspot telah melansir data niche yang paling populer saat ini. Kamu bisa mencari inspirasi melalui link berikut: 101 Niche Blog Paling Menguntungkan
Perbedaan Content Creator dan Influencer
Era digital seperti sekarang, masih banyak yang salah mengartikan antara content creator dan influencer. Memang betul jika influencer juga memproduksi sebuah konten, lantas apa yang menjadi perbedaan antara content creator dan Influencer?
1. Kontennya
Perbedaan antara content creator dan influencer yang paling mencolok bisa kamu lihat dari konten yang mereka bagikan. Content creator memiliki fokus pada pembuatan konten dengan melibatkan proses kreatif yang dalam dan produksi konten yang kompleks. Sehingga konten yang kamu bagikan pun memiliki nilai untuk audiens.
Baca Juga: Cara membuat Merek Dagang yang Menarik dalam 4 Langkah!
Sedangkan influencer membagikan konten yang berkaitan dengan mereka. Karena basis pengikutnya adalah orang-orang yang tertarik dengan kepribadiannya sendiri, sehingga konten yang influencer bagikan umumnya lebih bervariatif dan tidak berfokus pada satu niche saja.
2. Skill yang dimiliki
Seorang content creator memiliki segudang skill yang memadai untuk memproduksi sebuah konten yang berkualitas. Misalnya saja untuk konten dengan basis visual, para pembuat konten memiliki skill editing, pemilihan footage, angle, dan lain sebagainya. Sehingga konten yang dihasilkan bukan hanya nikmat untuk dikonsumsi, melainkan juga membawa manfaat atau value bagi yang melihat.
Sedangkan influencer memiliki skill yang berfungsi untuk mendongkrak popularitasnya lebih dulu. Sehingga memiliki fans atau pengikut yang besar, baru kemudian mereka membagikan apapun yang mereka sukai atau aktivitas sehari-hari mereka saja. Kebanyakan influencer berasal dari publik figur.
3. Sumber Pendapatan
Content creator memiliki sumber pendapatan yang luas dan umumnya relevan dengan niche konten mereka. Misalnya saja kamu menjadi kreator konten yang fokus pada niche kecantikan, maka kamu bisa mendapatkan pemasukan yang berasal dari iklan, afiliasi produk kecantikan, menjadi Brand Ambassador, atau membangun bisnis sendiri.
Baca Juga: 5 Desain Kamar Mandi Sederhana dengan Budget Terbatas
Melansir dari dailysocial.id, seorang influencer bisa memperoleh sumber pendapatan dari endorsement, menjadi pembicara, bisnis, dan brand ambassador. Meskipun terlihat memiliki sumber pendapatan yang mirip, akan tetapi influencer memiliki sumber pendapatan yang tidak terbatas. Karena yang menjadi daya jualnya adalah dirinya, bukan konten apa yang mereka bagikan.
Skill yang Harus Content Creator Miliki
Popularitas pembuat konten terus meningkat setiap tahunnya, karena terkenal dengan profesi yang menjanjikan. Jika kamu memiliki ketertarikan menjadi kreator konten, paling tidak kamu harus memiliki skill sebagai berikut:
1. Riset dan Analisis
Guna menjadi content creator yang sukses, kamu harus memiliki skill riset dan analisis yang kuat. Karena setiap detiknya ada jutaan konten yang terbit, agar konten kamu bisa ramai, maka kamu harus melakukan riset. Dari hasil riset tersebut, kamu bisa mulai menganalisisnya. Strategi atau bentuk konten seperti apa yang audiens kamu sukai. Sehingga kamu bisa memproduksi konten yang relevan, berkualitas, dan membawa manfaat untuk audiens kamu.
2. Creative Thinking
Kekuatan berpikir kreatif ini sangat berguna untuk merubah hasil riset dan analisismu menjadi sebuah konten. Sehingga konten yang kamu produksi bisa lebih fresh dan sedikit beda dengan konten-konten lainnya yang sudah terbit. Tenang aja, proses berpikir kreatif ini bisa kamu latih dengan cara-cara yang mudah. Beberapa cara yang bisa kamu lakukan adalah rutin membaca, berdiskusi, menonton film, dan lain sebagainya.
3. Komunikasi
Sejatinya, konten yang kamu terbitkan nantinya pasti akan membawa sebuah pesan untuk audiens kamu. Entah itu bersifat edukasi, menghibur, atau tutorial. Agar pesan kamu tersampaikan dengan baik, penting untuk kamu memiliki skill komunikasi yang apik. Kondisi ini sejalan dengan hasil survei LinkedIn menyatakan bahwa komunikasi adalah skill yang sangat dibutuhkan oleh para recruiter.
Gimana? Sekarang udah paham kan apa itu content creator. Sekarang belum terlambat untuk memulai karier content creator kamu, asalkan kamu bisa memproduksi konten yang segar, berkualitas dan relevan. Perkara viral atau tidak, itu urusan belakang. Yang penting kamu mulai saja dulu. Semangat!