Kemunculan bisnis thrift shop terus mengalami pergerakan pasar dalam beberapa tahun terakhir. Terutama saat era digital yang memudahkan orang melakukan transaksi jual beli dari jarak jauh tanpa terkecuali. Contohnya melalui kehadiran beberapa e-commerce yang menjadi platfrom layanan thrift shop atau jual beli barang second sendiri.
Meskipun pada awal kemunculan usaha thrift shop ini tidak langsung mendapat perhatian orang-orang. Namun, perlu kamu ketahui bahwa thrift shop mempunyai potensi usaha yang sangat baik. Mengingat keberagaman produk yang dijual tidak hanya fokus pada satu jenis saja dan sudah menyasar barang-barang branded.
Selain itu, untuk dapat menjalankan usaha thrift shop tidak membutuhkan yang modal banyak. Malah tersedia pasar yang semakin meluas dengan peminat lebih tinggi. Sebab, membeli produk thrift shop peminat bisa mendapatkan barang berkualitas dengan harga yang murah. Baik itu pakaian, barang aksesoris seperti topi, jam tangan, tas dan produk lainnya.
Baca Juga : Aplikasi Daftar Agen Pulsa Termurah
Daftar Isi
Tips Bisnis Thrift Shop
Adapun tips memulai bisnis thrift shop bagi kamu yang tertarik mencoba perlu memperhatikan beberapa hal. Seperti mencari tahu supplier pemasok barang bekas untuk dapat kerja sama.
Pasalnya membuka thrift shop pum memiliki tantangan yang cukup besar. Jadi, kamu harus bisa mempelajari terkait tips-tips berikut:
1. Menentukan Target Pasar
Tips pertama untuk dapat memulai bisnis thrift shop yang harus kamu lakukan adalah belajar menentukan target pasar. Hal ini karena, ketika kamu sudah tahu mana target pasarmu, maka secara otomatis akan ada arahan membeli jenis barang yang kita butuhkan. Kemudian bisa menerapkan strategi marketing yang tepat agar bisnis berkembang pesat.
Ketika menentukan target pasar ini, kamu secara langsung bisa melihat melalui trend media sosial atau yang lain. Kamu dapat menganalisisnya berdasarkan jenis kelamin, usia, ketertarikan, kondisi sosial ekonomi, dan lingkungan. Setelah itu, pilih satu target pasar yang paling potensial menurutmu dari beberapa kategori barusan.
2. Memulai Survei Pasar
Setelah mempelajari dan menentukan target pasarnya, kamu dapat menerapkan tips kedua. Memulai survei pasar dengan melakukan beberapa penilaian melalui diskusi atau analisis sendiri. Memulai survei pasar bisnis thrift shop dapat membantu kamu mengetahui trend yang berkembang pada target market tersebut.
Sehingga, kamu bisa mulai usaha dengan potensi pasar yang paling memberi peluang keuntungan tertinggi. Semisal membuka thrift shop pakaian branded yang mana dilingkunganmu sangat jarang ada. Berdasarkan hasil survei langsung yang dilakukan dengan melakukan wawancara pada target pasar.
Setelah itu, kamu bisa mulai memasarkannya secara online untuk menjangkau audience lebih luas. Ketika sudah melakukan survei online dengan membuat Google forms atau Typeform.
3. Mencari dan Meriset Supplier yang Cocok
Supplier merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam melakukan bisnis manapun, termasuk usaha thrift shop ini. Pasalnya produk thrift shop yang akan kamu jual tentu hanya dimiliki oleh supplier tertentu. Oleh karena itu, kamu perlu mencari dan meriset supplier yang cocok.
Apalagi supplier barang bekas yang umumnya menjual produk dalam keadaan per karung. Jadi, perlu kehati-hatian untuk menjaga kepercayaan sesama pihak agar bisa saling memberi keuntungan. Pasalnya kredibilitas supplier menjadi hal penting yang mempunyai peranan dalam bisnis thrift shop.
Kamu dapat memintalah review dari konsumen lain sebelum atau akan melakukan pembelian barang ke supplier. Dengan begitu, barang yang akan kamu jual kembali terjamin aman dan masih layak pakai.
4. Membuat Bisnis Plan
Bisnis plan termasuk hal dasar yang harus dimiliki oleh setiap orang ketika akan memulai bisnis apapun. Sebab, dengan adanya bisnis plan tentu akan membantu jalannya bisnis untuk menjadi lebih terarah dan konsisten. Khususnya rencana setting goals hingga memperhitungkan keuntungan bisnis yang telah Anda perkirakan.
Membuat bisnis plan sendiri bisa dengan beberapa cara seperti:
- Gunakan analisa SWOT yaitu penilaian bisnis berdasarkan Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat.
- Analisa finansial yang meliputi HPP untuk memperkirakan berapa lama bisnis dapat terealisasi mulai dari balik modal hingga keuntungan per bulan.
Melakukan perencanaan hubungan dengan pihak luar untuk kerja sama yang sejat seperti pemilihan supplier dan pelayanan konsumen
Melakukan proyeksi dan target perkembangan bisnis dalam skala waktu tertentu agar mempunyai tantangan serta arah.
5. Melakukan Foto Produk
Foto produk saat ini sangat Anda perlukan untuk kebutuhan pemasaran yang memudahkan penjualan. Mengingat kehadiran layanan e-commerce yang membuat masyarakat lebih banyak melakukan pembelian secara online. Oleh karenanya foto produk menjadi salah-satu tolok ukur mereka dalam melakukan jual beli jadi tidak boleh kamu sepelekan.
Sementara tips agar kamu dapat menghasilkan foto produk yang baik yakni:
- Menggunakan kamera berkualitas baik seperti DSLR atau mirrorless
- Mencari spot foto dengan pencahayaan yang cukup agar mendapat hasil jelas
- Menggunakan latar belakang polos supaya fokus gambar khusus menuju objek produk
- Tambahkan aksesoris sebagai unsur keindahan gambar produk yang terletak di sekitaran
- Lakukan pemotretan dari segala sisi produk untuk hasil gambar yang lebih dipercaya
6. Menentukan Harga Jual
Setelah membuat bisnis plan, kamu bisa beralih pada tahapan penentuan harga jual produk. Harga jual produk thrifting bisa sangat bervariasi tergantung keadaan barang. Jadi, kamu harus cermat menentukan harga jual produk dengan perbandingan nilai pasaran.
Baca Juga: Daftar Aplikasi Trading Crypto Mudah untuk Pemula
7. Membuat Strategi Marketing
Ujung ombak dari sebuah bisnis yaitu penerapan strategi marketing yang tepat agar produk jualan laku di pasaran. Kamu dapat merancang strategi marketing secara online dan offline yang bisa dipelajari sesuai target pasar.
Dengan demikian, itulah ulasan mengenai beberapa tips untuk memulai bisnis thrift shop. Selamat belajar menerapkan!